Kisah nabi Syuaib merupakan salah satu cerita dari nabi dan rasul yang wajib diketahui sekaligus dijadikan sebagai suri tauladan bagi umat islam. Semua Nabi dan Rasul di dalam agama islam diutus langsung oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada sebuah kaum agar mereka kembali ke jalan yang benar dan menyembah Allah SWT. Hal ini juga berlaku kepada Nabi Syu’aib.
Rupanya, kisah Nabi Syu’aib ketika berusaha berdakwah kepada kaumnya yakni Madyan pun tertulis di dalam kitab suci Al Quran. Sebagai informasi, Nabi Syu’aib merupakan cicit dari Nabi Ibrahim. Umat islam percaya dan meyakini bahwa Allah SWT sampai mengutus Syu’aib untuk menjadi salah seorang nabi untuk para penduduk yang ada di Kaum Madyan. Sebagai salah satu umat islam, Anda bisa simak kisah sang nabi selengkapnya di sini.
Mengetahui Kisah Nabi Syuaib
Sebagai informasi, Kaum Madyan ini merupakan penduduk di kawasan yang saat ini dikenal dengan Suriah. Dalam sejarahnya dalam kisah nabi Syuaib, Kaum Madyan dikenal akan sifat serta kecurangannya dalam melakukan transaksi jual maupun beli barang atau tidak jujur. Para penduduk Kaum Madyan juga menolak ajakan bertaubat ke jalan yang benar dari Nabi Syu’aib dan membuat mereka akhirnya mendapat azab dari Allah SWT.
Dari sumber yang berbeda, disebutkan bahwa Nabi Syu’aib bisa dibilang begitu tampan. Oleh sebab itu, banyak orang yang mengingat sosok Nabi Syu’aib karena ketampanannya. Bukan itu saja, Nabi Syu’aib juga begitu ramah kepada semua orang. Bahkan beliau juga senang menyedekahkan rezekinya untuk mereka yang membutuhkan dan tidak mampu. Tak heran jika Nabi Syu’aib pun bukan menjadi orang biasa dalam Kaum Madyan.
Berkat paras wajahnya yang tampan, ramah serta menggunakan rezekinya dengan baik di jalan Allah SWT, maka Nabi Syu’aib pun begitu dikenal oleh penduduk Kaum Madyan. Bukan itu saja, Nabi Syu’aib juga termasuk keturunan asli dari Kaum Madyan yang mempunyai sifat serta perilaku mulia. Dalam kisah nabi Syuaib, diperkirakan beliau lahir di abad pertengahan tepatnya tahun 1600 SM.
Secara harfiah nama Syu’aib sendiri mempunyai arti sebagai orang yang memberi petunjuk terhadap jalan kebenaran. Oleh sebab itu, saat masih kecil Nabi Syu’aib terus berusaha untuk menjaga hatinya serta menahan dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang buruk dan sia-sia. Rupanya sifat terpuji tersebut beliau terus bawa sampai mulai beranjak dewasa dan dewasa menjadi seorang nabi.
Kisah Nabi Syu’aib Saat Berdakwah di Kaum Madyan
Kaum Madyan merupakan bangsa Arab yang menetap di sebuah daerah pinggiran negeri Syam atau yang di masa sekarang dikenal dengan nama Suriah. Lokasi tersebut merupakan tempat yang berbatasan secara langsung dengan Hijaz dan dekat dengan Danau Luth. Di dalam kisah nabi Syuaib, tempat tinggal penduduk kaum Madyan satu ini begitu dikenal dengan kehidupan berdagang serta bercocok tanam.
Hal itu karena Allah SWT memberikan daerah itu kondisi tanah yang subur sehingga sangat mudah untuk ditanami bermacam jenis tumbuhan. Kendati demikian, sayangnya Sebagian besar penduduk Kaum Madyan lupa bahwa semua nikmat pemberian itu berasal dari Allah SWT. Inilah yang membuat mereka kerap kali tidak bersyukur akan kenikmatan yang sudah diberikan oleh Allah SWT.
Bukan itu saja, penduduk Kaum Madyan juga banyak terdiri dari orang-orang kafir dan tidak mengenal Allah SWT. Mereka justru lebih memilih untuk menyembah tumbuhan berupa pohon dimana mereka mengelilingi sesembahannya tersebut. Tak sampai di situ, sifat dan perilaku yang dimiliki oleh para penduduk Kaum Madyan juga sangatlah jauh dari yang namanya kebaikan seorang muslim.
Bagaimana tidak, dalam kisah nabi Syuaib mereka kerap kali bertingkah buruk, keji sampai sering merugikan orang lain demi menguntungkan dirinya sendiri. Biasanya, kecurangan yang telah dilakukan oleh para penduduk di Kaum Madyan adalah para penipu yang telah dibutakan oleh kekayaan dan dunia. Hal ini berakibat para penipu itu kerap kali menimbang sebuah barang dengan berat yang pada dasarnya tidak sesuai.
Jelas saja hal itu akan sangat merugikan kalangan petani serta para pedagang kecil yang berada di negeri Madyan. Tetapi, di sisi lain para pedagang skala besar dan penipu yang ada di negeri Madyan menjadi begitu diuntungkan karena perbuatan buruk dan tak terpuji itu. Oleh sebab itulah, penduduk Madyan yang miskin semakin bertambah miskin. Sebaliknya, penduduk Madyan yang sudah kaya menjadi kian bertambah kaya.
Dalam kisah nabi Syuaib, Kaum Madyan yang melakukan kecurangan saat menimbang sebuah barang maka timbangannya itu akan diganjal menggunakan batu. Hal ini yang membuat para pembeli merasa bahwa berat barang yang dibeli sudah pas. Tentu saja ini akan mengakibatkan keuntungan yang didapat oleh pedagang pasar menjadi dua kali lipat sesudah melakukan perbuatan tak terpuji seperti itu.
Kemudian Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib kepada para penduduk kaum Madyan dengan membawa sebuah ajaran agama yang benar dan berasal dari Allah SWT. Bukan itu saja, Nabi Syu’aib juga dipercaya untuk merubah jalan para penduduk kaum Madyan yang awalnya berjalan di jalan yang gelap dan buruk supaya kembali ke jalan yang benar dan baik sesuai perintah Allah SWT.
Namun dalam kisah nabi Syuaib disebut bahwa walaupun Kaum Madyan telah diperingatkan lewat utusan Allah yaitu Nabi Syu’aib, para penduduk di Madyan tetap saja mengabaikan peringatan dan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Syu’aib. Inilah yang membuat Allah mengirimkan azab kepada para penduduk Kaum Madyan demi menyadarkan mereka.
Azab Dari Allah SWT untuk Kaum Madyan
Dalam kisah nabi Syuaib, sesudah berusaha sampai sekuat tenaga untuk terus berdakwah dan mengajak para penduduk Kaum Madyan agar bisa kembali ke jalan yang benar, ternyata mereka justru tetap ingin menjadi orang-orang kafir. Oleh sebab itulah, Nabi Syuaib kemudian berdoa kepada Allah SWT agar para penduduk Madyan mendapatkan azab yang setimpal dengan kejahatan mereka.
Kemudian Allah mendengar doa yang dipanjatkan Nabi Syu’aib dan mengabulkan doanya itu. Lalu, Allah SWT menyuruh Nabi Syuaib dan pengikutnya yang taat untuk keluar dari kota yang sudah diduduki oleh kaum kafir Kaum Madyan tersebut. Sesudah Nabi Syu’aib dan pengikutnya meninggalkan daerah itu, Allah SWT menurunkan cuaca yang begitu panas dan sangat kering.
Cuaca seperti itu tentu membuat tumbuh-tumbuhan menjadi mati dan sulit untuk mendapat kesejukan. Bukan itu saja, dalam kisah nabi Syuaib, Allah juga memberikan gempa bumi yang disertai suara halilintar. Hal itu yang membuat semua penduduk kaum Madyan yang kafir seketika mati.
Itulah informasi tentang kisah nabi Syuaib yang perlu umat islam pahami dan pelajari. Dari kisah nabi Syu’aib, ada banyak suri tauladan yang bisa dipetik agar menjadi manusia lebih baik lagi di mata Allah SWT.