Inilah Nasab dan Keluarga Nabi Syuaib yang Harus Diketahui Umat Islam

Berikut adalah informasi tentang nasab dan keluarga nabi Syuaib yang penting untuk Anda ketahui. Nabi Syuaib sendiri merupakan nabi yang namanya tercantum dalam Al Quran. Bahkan nama Nabi Syuaib disebut sebanyak 11 kali dalam Al Quran. Lima nama Nabi Syuaib ada di dalam Surat Al Araf, empat kali disebut dalam Surat Hud, satu kali di surat Asy Syu’ara dan sekali di Surat Al Ankabut.

Di dalam Al Quran surat Al Araf dari ayat 59 hingga ayat 84, Allah SWT bersikah tentang beberapa nabi seperti Nabi Nuh, Nabi Saleh, Nabi Hud dan Luth dengan kaumnya masing-masing. Kemudian, mulai dari ayat 85, Allah melanjutkannya dengan cerita tentang Nabi Syuaib beserta kaumnya yang ada di Madyan. Karena itulah banyak orang yang bertanya-tanya tentang asal usul Nabi Syuaib termasuk nasab dan keluarganya.

Inilah Nasab dan Keluarga Nabi Syuaib

Dalam Al Quran Surat Al Araf ayat 85, umat islam bisa mengetahui tentang asal usul serta nasab dan keluarga nabi Syuaib. Di mana dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Nabi Syuaib diutus kepada mereka yang menjadi kaumnya sendiri yakni Kaum Madyan. Hal serupa juga disebut kembali di awal cerita Nabi Syuaib di Surat Hud ayat 85.

Di awal ayat Al Quran tersebut disebutkan dengan narasi yang sama persis, dimana kepada kaum Madyan diutuslah saudara mereka sendiri yakni Nabi Syuaib. Sebagai informasi, Madyan adalah sebuah negeri atau daerah yang berada di antara tanah Syam dan Hijaz tepatnya di sebelah timur teluk Aqabah. Madyan sendiri aslinya merupakan nama nenek moyang mereka yakni Madyan bin Ibrahim a.s dari istri beliau yang bernama Qathurah.

Menurut Ibnu Katsir, para penduduk Madyan adalah sebuah kaum yang berada di Kota Madyan yang letaknya berada di kawasan Mi’an tepatnya perbatasan negeri Syam atau Syria yang lokasinya dengan dengan Hijaz. Penduduk Madyan tersebut tak lama muncul setelah kaum Luth sudah binasa. Mereka ini berasal dari Madyan ibn Madyan ibn Ibrahim a.s. Namun, Ibn Katsir tak menyebut ibu dari Madyan dalam nasab dan keluarga nabi Syuaib.

Selama ini, yang begitu terkenal Nabi Ibrahim memiliki anak berjenis kelamin laki-laki bernama Ismail. Anaknya Ismail ini berasal dari isteri beliau yaitu Siti Hajar. Ada juga anaknya yang bernama Ishaq dari istrinya yang lain bernama Siti Sarah. Nabi Syuaib sendiri diutus sesudah Nabi Luth tepat di masa antara azab Allah yang dijatuhkan kepada kaum Luth. Pengutusan Nabi Syuaib tidak terlalu jauh.

Ini seperti yang ditegaskan sendiri dalam dialog antara Nabi Syuaib dengan para kaumnya yang durhaka dan tertera dalam Q.S. Hud ayat 89. Menurut tafsir dari Ibn Katsir, maksud dari kata ba’id dalam ayat tersebut bisa zaman atau waktu dan bisa juga makan atau nama tempat. Jika itu waktu, maka mengartikan jarak di antara azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Luth dengan masa saat diutusnya Nabi Syuaib tak terlalu jauh.

Sedangkan kalau tempat, ini berarti memang lokasi negerinya tak terlalu jauh dari kawasan Madyan. Dalam nasab dan keluarga nabi Syuaib diketahui tentang diutusnya Nabi Syuaib yang juga kepada Ashabul Aikah. Hal ini sebagaimana yang bisa dibaca dalam Q.S Asy Syu’ara ayat 176 sampai 179. Aikah sendiri masih bagian dari Madyan yang letaknya berada di bagian pedalaman yang terdapat hutan did alamnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa Aikah merupakan nama lain dari kota Tabuk dan berada di sebelah timur dari Madyan tepatnya di antara dua gunung Jasamana serta Madyan. Aikah sendiri juga sejenis kayu yang mereka sembah dan membuatnya disebut sebagai Ashabul Aikah. Tafsir Ibn Katsir menguatkan bahwa sebenarnya mereka juga merupakan kaum Madyan dan bukan kaum yang berbeda.

Dengan begitu tak benar jika Syuaib diutus kepada dua kaum namun hanya untuk satu kaum yakni Madyan. Di Al Quran juga tak lagi mengaitkan Nabi Syuaib dengan para penyembah di Aikah karena mereka tak lagi menyembah Allah SWT dan membuat narasi ayatnya pun berbeda. Adapun untuk Madyan disebutkan bahwa Nabi Syuaib merupakan saudara mereka sendiri. Namun saat menyebut tentang Ashhabul Aikah, hanya disebutkan berkata kepada mereka Syuaib tanpa ada kata akhuhum yang artinya saudara mereka.

Nama dan Nasab Nabi Syuaib

Jika menurut Ibn Ishaq dan Atha maka diketahui nasab dan keluarga nabi Syuaib. Dimana, Nabi Syuaib merupakan putra dari Mikayla bin Yasir ibn Madyan, bin Ibrahim. Jika dalam Bahasa Suryaniyah, nama Nabi Syuaib yaitu Beirut sedangkan ibunya bernama Mijail binti Luth. Ada juga versi lain yang menyebut bahwa Nabi Syuaib adalah putra dari Aifa ibn Yubab bin Madyan bin Ibrahim.

Sedangkan versi nasab dan keluarga nabi Syuaib lain lagi menyebut Nabi Syuaib yaitu Syuaib bin Jaza, ibn Yasyar, bin Lawi, ibn, Ya’qub, bin Ishaq, ibn Ibrahim. Ada pula pengertian lain yang menyebutkan bahwa Syuaib merupakan putra dari Shafwan ibn Ifa, bin Tsabit, bin Madyan ibn Ibrahim.

Sementara itu, dalam Shahih Ibn Hibban yang diriwayatkan oleh Abi Dzar mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyebut bahwa ada 4 orang yang termasuk dalam bangsa Arab antara lain Shaleh, Hud, Syu’aib dan Muhammad.

Adapun menurut Washfi, sejumlah nama dalam nasab dan keluarga nabi Syuaib tidak ditemukan di dalam sumber-sumber Bani Israil. Ini bisa saja karena orang-orang Yahudi tak menganggap penting kecuali hubungan nasab yang ada hubungannya dengan catatan sejarah kaumnya saja serta menurut cara pandangan para Yahudi sendiri. Kemudian, Washfi mencoba untuk menggabungkan antara sumber-sumber islam serta Yahudi.

Dengan begitu, diketahui bahwa nasab dan keluarga nabi Syuaib menjadi: Syuaib ibn Jaza bin Yasyhar, ibn Lawi, bin Ya’qub, ibn Ishaq bin Ibrahim. Kalau dalam versi tersebut tak ada kata Madyan. Tampaknya untuk nasab yang ada kata Madya Nya lebih sejalan dengan kitab suci Al Quran yang menyatakan bahwa Nabi Syuaib merupakan bagian dari Kaum Madyan.

Disebutkan juga oleh Sebagian kalangan Mufassir, seperti Hamka di dalam Tafsir Al Azhar yang menyebut bahwa Nabi Syuaib merupakan mertua dari Nabi Musa. Ini berdasarkan cerita saat Musa di saat pemuda menjadi buronan Firaun dan membantu putri Syuaib mengambilkan air dari dalam sumur untuk minuman ternak milik Syuaib dan membuat putri Syuaib tertarik dengan kebaikan serta ketulusan pemuda tersebut.

Karena itu, sang putri mengusulkan kepada ayahnya untuk mempekerjakan Musa. Sampai akhirnya Nabi Syuaib mengundang dan menawarkan Musa untuk dinikahkan dengan salah satu putrinya.

Demikian informasi tentang nasab dan keluarga nabi Syuaib yang bisa menjadi salah satu nabi dengan sifat baik sehingga bisa diteladani. Nasabnya sendiri cukup panjang dan merupakan tafsir dari para ahli.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *