Tak banyak yang tahu terkait peninggalan dan makam nabi Syuaib dari masa kehidupannya dahulu. Peninggalan Nabi Syuaib sendiri tidak terlepas dari kisahnya saat menjadi utusan Allah untuk kaumnya yang bernama Kaum Madyan atau Madain. Dimana kaum Nabi Syuaib adalah para pedagang yang berada di Semenanjung Arabiah Barat Laut tepatnya kawasan Pantai Timur Hejaz atau Aqabah Laut Merah.
Dalam sejarah, Kaum Madyan digambarkan sebagai Kolektif Kultur yang pertama kali diusulkan oleh Paul Haupt pada tahun 1909 silam. Kaum Nabi Syuaib sendiri terkenal sebagai penduduk yang kerap berbuat curang dalam berdagang. Selain itu mereka adalah para penyembah berhala yang membuatnya ditimpakan azab pedih. Cerita tentang Nabi Syu’aib dan kaumnya disebut dalam Al Quran Surat Hud ayat 84 hingga 95.
Inilah Peninggalan dan Makam Nabi Syuaib
Dalam informasi tentang peninggalan dan makam nabi Syuaib, diketahui bahwa kaum yang menjadi tujuan dakwah Nabi Syuaib mewarisi kehebatan kaum Tsamud sebagai kaum dari nabi sebelumnya yaitu Nabi Shaleh AS. Dimana mereka mempunyai kemampuan di bidang arsitektur yang begitu luar biasa. Kaum Nabi Syuaib ini memiliki kemampuan untuk memahat gunung-gunung lalu dijadikan sebagai peradaban.
Bahkan rumah yang dulunya dihuni oleh penduduk Kaum Madain atau Madyan dapat disaksikan oleh siapa saja sampai saat ini. Lokasinya sendiri berada di 440 kilometer dari kawasan Madinah. Tak hanya rumah yang dimiliki oleh Kaum Madain, ada beberapa pakar yang menyebut bahwa Nabi Syuaib juga mempunyai rumah tinggal serupa seperti kaumnya yaitu Kaum Madyan.
Dimana rumah tinggal Nabi Syuaib yaitu di sekitar gunung-gunung yang digalinya. Kemudian gunung tersebut dipahat serta dijadikan sebagai rumah yang berbentuk gua. Rupanya rumah inilah yang menjadi peninggalan dan makam nabi Syuaib berikutnya. Bagaimana tidak, gua dari Nabi Syuaib AS tersebut masih terkenal di kalangan banyak orang sampai saat ini.
Gua peninggalan Nabi Syuaib dinamakan Maghayir Syuaib yang artinya Gua Syuaib. Posisi dari Gua Syuaib tersebut berada di Bada’ dengan letak 225 kilometer tepat di sebelah barat daya Tabuk. Salah satu pakar dari sejarah Yunani yakni Ptolemus menamakan Gua Syuaib sebagai Al Ainiyah. Di kawasan itu, ada peninggalan purba yang berasal dari Nabate. Ini sebagaimana yang tertulis dalam tulisan Lehyani.
Reruntuhan dan puing-puing di tempat tersebut tampaknya menjadi peninggalan dan makam nabi Syuaib lainnya. Ini juga termasuk dari bermacam jenis peninggalan oleh kaum-kaum sebelumnya yang berada dalam penjelasan Sami bin Abdullah Al Maghluts. Ini menjadi bukti bahwa di tempat itu banyak kaum yang silih berganti menempati lokasi dan sama-sama melakukan pengingkaran terhadap nabinya.
Selain itu, sepanjang masa perkembangan konsep ekonomi serta bercocok tanam pada beberapa abad yang sudah terjadi sebelum masehi atau SM. Kendati demikian mereka adalah kaum yang telah lenyap di bumi atau dihapus dari lokasi peta buminya Allah SWT. Hal itu karena perbuatan dari Kaum Madyan sendiri yang mengingkari ajaran Nabi Syuaib dan tetap menjadi kaum pembangkang serta ingkar.
Makam Nabi Syuaib
Bukan sampai itu saja, peninggalan dan makam nabi Syuaib juga masih menarik untuk dibahas. Dimana kali ini yaitu makam Nabi Syuaib AS yang berada di Wadi Rum. Lokasi makamnya sendiri berada di Lembah Syuaib yang merupakan daerah cukup subur terbukti dari adanya perkebunan pisang. Makam Nabi Syuaib berlokasi tidak jauh dengan Laut Mati karena bisa ditempuh dengan perjalanan selama satu jam.
Makam Nabi Syuaib berada di sebelah kiri bangunan sebuah masjid. Adapun masjid tersebut berbentuk persegi dengan kubah yang berwarna putih di atasnya dan dinding masjid berwarna pastel. Para peziarah yang hendak ke makam Nabi Syuaib perlu menunggu Jamaah sholat selesai. Pasalnya untuk ke makam tersebut, perlu menunggu pengurus makam Nabi Syuaib yang menjadi juru kunci makam sang nabi.
Letak peninggalan dan makam nabi Syuaib satu ini berada di sebuah ruangan yang terkunci dan tidak terlalu luas kurang lebih berukuran 8 x 4 meter. Makam Nabi Syuaib dibungkus sejenis keranda yang ditutupi oleh kain berwarna hijau. Di kain itu ada tulisan yang bertuliskan identitas Nabi Syuaib. Panjang dari makam Nabi Syuaib kurang lebih sepanjang 6 meter yang tampaknya juga menjadi tinggi badan sang nabi semasa hidup.
Jika merujuk pada tempat tinggal Kaum Madyan beberapa Riwayat, diperkirakan makam Nabi Syuaib adalah lokasi tempat tinggalnya penduduk kaum Madyan. Pasalnya lokasinya tersebut berdekatan dengan Laut Mati. Kabarnya, laut Mati disebut-sebut sebagai bekas danaunya para kaum Nabi Luth AS. Sampai saat ini, peninggalan dan makam nabi Syuaib masih terjaga dengan cukup baik oleh pihak terkait.
Sebagai informasi, Kaum Madyan adalah para penduduk kafir yang mempunyai kebiasaan berupa merampok di tengah jalan. Bahkan mereka juga kerap menakut-nakuti orang yang tengah berada dalam perjalanan. Para penduduk Kaum Madyan menyembah Aykah yakni sebatang pohon yang di sekelilingnya adalah perkebunan. Karena itulah, Kaum Madyan juga disebut Ashabul Aykah.
Menurut catatan berdasarkan peninggalan dan makam nabi Syuaib serta Al Quran, Kaum Madyan ini adalah kelompok masyarakat yang sangat jahat karakternya dalam berhubungan dengan banyak orang. Dimana mereka kerap kali mengurangi timbangan dan takaran saat menjual serta mengambil tambahan ketika membeli. Penduduk Kaum Madyan pun terkenal dengan berbagai macam kesesatan dan kerusakan tersebut.
Oleh sebab itulah, Nabi Syuaib diutus untuk memberikan sebuah peringatan serta menyadarkan para penduduk di Kaum Madyan. Namun kebanyakan penduduk Madyan membangkang atas perintah dari Allah yang disampaikan oleh Nabi Syuaib AS. Sebaliknya, penduduk Madyan justru melecehkan, mengancam sampai mengusir sang nabi. Dari sinilah akibat dari perbuatan mereka berbalik kepada diri sendiri.
Dimana Allah SWT pada akhirnya menimpakan bermacam azab kepada penduduk Kaum Madyan. Allah SWT menimpakan penduduk kaum Madyan dengan gempa yang begitu dahsyat. Gempa itu yang membuat seluruh aktivitas kehidupan mereka menjadi seketika terhenti dan membinasakan Kaum Madyan. Selain itu, ada juga gelegar suara petir yang begitu dahsyat dan sudah menghentikan semua makhluknya.
Dalam peninggalan dan makam nabi Syuaib, diketahui ada juga naungan awan hitam yang dikirim dari Allah kepada mereka sampai penduduk Kaum Madyan terjebak di dalam kobaran api yang begitu mematikan dari berbagai penjuru. Cerita tentang siksa Allah SWT kepada kaum Madyan disebut dalam Al Quran Surah Al Araf di ayat 91. Bukan itu saja, cerita tentang Kaum Madyan juga berada di Surah Asy Syu’ara ayat 189.
Itulah informasi tentang peninggalan dan makam nabi Syuaib yang masih ada sampai saat ini. Dari penjabaran di atas, Anda bisa mengambil hikmah agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi dan mendustakan ajaran Allah SWT.
Leave a Reply