Siapakah kaum nabi Syuaib yang membuat beliau diutus untuk memperbaiki kesesatan mereka? Jika berbicara tentang kaum atau umat nabi Syuaib, maka Kaum Madyan adalah jawabannya. Kaum Madyan sendiri merupakan umat dari nabi Syuaib yang terkenal kerap berbuat curang serta menyembah berhala. Selain itu, Kaum Madyan juga disebutkan di dalam Al Quran pada surat Hud ayat 84 sampai 95.
Mayoritas penduduk di dalam Kaum Madyan adalah pedagang. Namun sayangnya kebanyakan di antara penduduk Kaum Madyan adalah pedagang yang tak jujur. Selain itu mereka juga kerap kali mengurangi takaran timbangan para pembeli. Di tengah masyarakat kaum Madyan yang tersesat itu, diutuslah Nabi Syuaib untuk membuat mereka kembali ke jalan yang lurus. Namun ternyata tak mudah untuk mengajaknya beriman kepada Allah SWT.
Mengenal Kaum Nabi Syuaib
Nama dari kaum nabi Syuaib atau Kaum Madyan sebenarnya sebuah kota. Namun sebelum menjadi sebuah kota, Madyan adalah nama salah satu anak dari Nabi Ibrahim. Anak cucu dari Madyan setelah itu terbentuk menjadi kabilah tersendiri yang mendiami sebuah kawasan yang pada akhirnya diberi nama sebagai Madyan. Kemudian, beberapa generasi keturunan Madyan itu yang disebut sebagai kaum Madyan.
Sebagai informasi, Madyan termasuk salah satu kota kuno yang saat ini berada di negara Yordania. Lokasi keberadaan kaum Madyan berada di dekat Laut Merah atau tepatnya sebelah tenggara dari lokasi gunung Sinai. Selain itu, wilayah tempat Kaum Madyan berbatasan secara langsung dengan Palestina. Para penduduknya dikenal berprofesi sebagai pedagang disana.
Ternyata tak hanya pedagang, Sebagian kaum nabi Syuaib juga ada yang menjadi petani. Dimana mereka mempunyai sebidang tanah dengan bermacam jenis tanaman dan pepohonan. Rupanya pohon itulah yang justru dijadikan berhala bagi mereka. Bahkan ada juga sebagian Riwayat yang menyebut bahwa kaum satu ini menyembah hutan. Tentu saja hal tersebut menjadi bukti tersesatnya Kaum Madyan.
Selain itu, Kaum Madyan juga menjadi umat Nabi Syuaib yang gemar melakukan kecurangan terhadap usaha perdagangan mereka. Bentuk kecurangan kaum tersebut yaitu merasionalisasi penjualan, mengurangi takaran dan timbangan. Bahkan Kaum Madyan juga begitu suka melakukan teror terhadap orang lain. Bukan itu saja, Kaum Madyan kerap menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan ibadah.
Dimana kaum nabi Syuaib satu ini melakukan hal tersebut dengan cara memasang duri di jalanan dan alat yang menjadi penghambat lainnya. Pada dasarnya Kaum Madyan merupakan kaum yang cerdas dan mempunyai kemampuan analisa yang begitu luar biasa. Tetapi karena cara berdagang mereka yang tak sesuai dengan ajaran Nabi Syuaib, maka Kaum Madyan ditenggelamkan dengan cara hina.
Tempat Tinggal Kaum Madyan
Secara intelektual, masyarakat kaum Madyan termasuk orang yang pandai. Dimana mereka memiliki rumah-rumah yang menjadi tempat tinggal. Rumah tempat tinggal penduduk Kaum Madyan dipahat dari gunung-gunung. Rupanya pada saat itu, penduduk Kaum Madyan banyak yang menggali gunung dan tanah untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal. Adapun bentuk tempat tinggal Kaum Madyan mirip seperti gua.
Ada beberapa Riwayat yang menyebut bahwa Nabi Syuaib juga memiliki tempat tinggal seperti para kaum nabi Syuaib yaitu Kaum Madyan. Adapun tempat yang digali Nabi Syuaib sampai saat ini dikenal dengan sebutan Gua Syuaib atau Maghayir Syuaib. Sementara itu, ada juga puing-puing dan reruntuhan para penduduk Madyan yang menjadi peninggalan purbakala.
Kaum Penentang Nabi Syuaib
Lewat ajaran yang dibawa oleh utusan Allah yakni Nabi Syuaib, Kaum Madyan mendapatkan ilmu terkait cara berdagang yang jujur. Selain itu, Nabi Syuaib juga memberikan mereka ilmu bertani yang tak merusak lingkungan sekitar. Kendati demikian, pada kenyataannya mereka tidak mudah untuk menerima keberadaan Nabi Syuaib. Selain itu, masyarakat Kaum Madyan juga tidak menerima apa yang telah disampaikan oleh Nabi Syuaib.
Diperkirakan, kaum nabi Syuaib ini hidup pada tahun 1500 an SM. Kaum tersebut bukanlah umat nabi yang pertama kali melakukan keingkaran terhadap ajaran para nabi utusan Allah. Sebelumnya, sudah ada banyak umat nabi terdahulu yang juga mengingkari semua ajaran Allah lewat nabi. Sebut saja kaum Sodom yang tetap saja berbuat menyimpang walaupun telah diutus Nabi Luth oleh Allah.
Hal ini juga berlaku bagi Kaum Madyan yang menentang nabi utusan Allah. Kaum Madyan bahkan mengatakan bahwa mereka tak memahami tentang hal-hal yang sudah disampaikan oleh Nabi Syuaib. Sebaliknya, mereka juga melemparkan tuduhan yang menyebut bahwa Nabi Syuaib adalah seorang yang lemah dan tidak memiliki wibawa. Ini menjadi salah satu contoh pengingkaran yang dilakukan oleh Kaum Madyan.
Bukan itu saja, kaum nabi Syuaib ini sampai mengancam akan merajam utusan Allah Nabi Syuaib tersebut. Namun niat buruk itu terkendali mengingat Nabi Syuaib adalah utusan Allah dan selalu dalam perlindungan Allah. Nabi Syuaib pun sudah berulang kali memperingatkan kaumnya yakni Kaum Madyan tentang azab yang mungkin saja akan menimpa mereka jika tetap seperti itu. Namun para penduduk Kaum Madyan justru tidak takut akan hal itu.
Ditimpa Azab yang Berupa Gempa Besar Membinasakan
Walaupun penduduk di Kaum Madyan tidak menerima ajaran dan nasihat dari Allah, mereka diberi nasihat supaya kebenciannya kepada seorang Nabi Syuaib tak berlanjut menjadi tindakan kerusakan yang akan merugikan dirinya sendiri. Pasalnya, jika berbuat sedemikian rupa maka mereka akan menerima akibat seperti umat-umat nabi terdahulu yang terkena azab dari Allah karena melampaui batas.
Akhirnya, hari yang ditunggu pun tiba. Dimana azab Allah pun datang berupa gempa skala besar yang menimpa para penduduk kaum Madyan hingga korban berjatuhan. Banyak bangunan yang runtuh dan jasad manusia saling bergelimpangan.
Kaum Aikah
Tak hanya kaum Madyan, dari Riwayat lain ada yang menyebut jika masih ada kaum nabi Syuaib lainnya. Kaum tersebut adalah Kaum Aikah yang merupakan penduduk dengan sesembahan hutan rimba dan pepohonan. Nasib yang diterima oleh Kaum Aikah tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada penduduk Kaum Madyan. Dimana mereka juga mendapatkan azab yang pedih.
Kaum Aikah ditimpakan Allah dengan azab yang berbentuk gumpalan awan panas di atas daerah mereka. Awan panas itu yang kemudian membuat sumur mereka menjadi kekeringan, keberkahan di tempat itu dicabut oleh Allah SWT. Bahkan hewan ternak yang ada di sana pun tidak dapat melangsungkan hidup karena daerahnya menjadi kering dan tandus akibat ulah mereka sendiri.
Azab awan panas itulah yang membuat kaum nabi Syuaib Aikah dilenyapkan. Mereka mati dalam kondisi kulit yang melepuh. Selan itu, mayat Kaum Aikah bergelimpangan lantaran merasa kepanasan.
Itulah informasi tentang kaum nabi Syuaib yang menarik untuk Anda pahami. Azab Allah sendiri masih ada dan berlaku untuk umatnya sampai saat ini. Oleh sebab itu para manusia diharapkan tidak saling berbuat kerusakan di muka bumi.
Leave a Reply